Rabu, 18 Mei 2016

*Puisi terakhir WS Rendra* *beliau buat sesaat sebelum beliau wafat* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ... Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, *MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku? *UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku. Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, _kusebut itu_ *MUSIBAH,* _kusebut itu_ *UJIAN*, _kusebut itu_ *PETAKA*, _kusebut itu apa saja ..._ Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*.... Ketika aku berdo'a, kuminta titipan yang cocok dengan *KEBUTUHAN DUNIAWI*, _Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*, _Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*, _Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*, _Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*, _Dan kutolak_ *SAKIT*, _Kutolak KEMISKINAN,_ Seolah semua *DERITA* adalah hukuman bagiku. Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ... Betapa curangnya aku, Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra Dagang_ ku dan bukan sebagai *Kekasih!* Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_ dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ... _Duh ALLAH ..._ Padahal setiap hari kuucapkan, _Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, YA ALLAH ..._ Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH ... Sebab aku yakin *ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ... *KEHENDAKMU* adalah yang ter *BAIK* bagiku .. Ketika aku ingin hidup *KAYA*, aku lupa, bahwa *HIDUP* itu sendiri adalah sebuah *KEKAYAAN*. Ketika aku berat utk *MEMBERI*, aku lupa, bahwa *SEMUA* yang aku miliki juga adalah *PEMBERIAN*. Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*, aku lupa, bahwa dalam *KELEMAHAN*, Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*. Ketika aku takut *Rugi*, Aku lupa, bahwa *HIDUPKU* adalah sebuah *KEBERUNTUNGAN*, kerana *AnugerahNYA.* Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepadaNYA Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*. Tetapi karena kita *BAHAGIA*, maka hari ini menjadi *INDAH*. Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*. Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa. Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*. Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.! semuanya menjadi *MUDAH*. Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*. Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*, Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK* yang dapat dilalui orang. Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi *LENTERA* yang dapat menerangi sekitar kita. Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka *BERDOALAH* untuk kebaikan. *BERKAH DALEM* Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar